Nursiah binti Ibrahim (43), bidan yang bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu) Cot Bada, Bireuen ditemukan tewas bersimbah darah di rumah mertuanya, Rusli (55) di Gampong Beulangong Basah, Kemukiman Ujong Rimba, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Selasa (29/8) sekitar pukul 15.30 WIB.
Nursiah diduga dieksekusi oleh suaminya, Hamdani (35).
Namun bagaimana awal kejadian yang sangat memilukan itu belum diketahui, karena warga sekitar lebih memilih tutup mulut termasuk ketika polisi ke TKP.
Sedangkan Hamdani, menghilang setelah kejadian itu.
Jasad Nursiah divisum di Rumah Sakit Abdullah Syafi’i Beureunuen dan dikebumikan di Meureudu, Pidie Jaya.
Nursiah tercatat lahir di Meureudu dan telah lama menetap di Gampong Cot Krang, Kecamatan Peusangan, Bireuen bersama suami pertamanya yang sudah meninggal dunia.
Dari suami pertamanya, Nursiah dianugerahi tiga anak, yaitu Iga Dara Fonna (16), Irhas (12), dan Birul Walidaini (7).
Sedangkan kehidupan rumah tangganya dengan Hamdani baru berjalan sekitar delapan bulan hingga peristiwa mengenaskan itu terjadi.
Bagi Hamdani sendiri, Nursiah merupakan istri kedua.
Menurut cerita Iga Dara Fonna, Selasa (29/8) pagi, ayah tiri bersama ibunya berangkat dari Gampong Cot Krang, Peusangan, Bireuen ke Beulangong Basah, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie.
Kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, Iga Dara Fonna bersama kedua adiknya dijemput oleh Rusli (mertua ibunya/ayah dari Hamdani) menggunakan mobil Avanza untuk pulang juga ke Pidie.
“Menurut mamak, kami akan berlebaran sama-sama di Pidie,” ujar Iga dengan mata berkaca-kaca.
Kata Iga, dirinya mengetahui ibunya meninggal ketika masih dalam perjalanan dari Bireuen ke Pidie.
Kabar itu diterima Rusli dari pihak keluarga di Gampong Beulangong Basah sambil meminta Iga dan kedua adiknya bersabar.
“Saya sangat sedih mendengar kabar bahwa mamak kami meninggal secara tragis akibat pembunuhan,” kata Iga.
Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK melalui Kapolsek Mutiara Timur, AKP Aiyub kepada Serambi, Selasa (29/8) mengatakan, pembunuhan Nursiah binti Ibrahim diduga dilakukan suaminya, Hamdani.
Nursiah ditebas menggunakan benda tajam mengenai bagian wajah, tangan, dan punggung.
“Korban dieksekusi di rumah mertuanya dan dalam kondisi bersimbah darah berlari minta bantuan ke rumah saudara suaminya yang letaknya berdekatan. Korban akhirnya roboh dan tewas,” kata AKP Aiyub.
Menurut polisi, hasil olah TKP, polisi menemukan sebilah pisau, tas milik korban, dan pakaian. Untuk sementara polisi belum mengetahui bagaimana kronologi kasus tersebut karena warga sekitar masih takut menceritakan kepada polisi.
“Saat kami datang ke lokasi warga memilih tutup mulut sehingga kami agak sulit mengetahui bagaimana pelaku membunuh istrinya. Apakah sempat diawali cekcok mulut atau bagaimana, kita belum mengetahuinya,” kata AKP Aiyub.
Fakta lainnya, setelah Nursiah ditemukan tewas bersimbah darah, suaminya menghilang. “Berdasarkan keterangan sementara yang kita kumpulkan, pembunuhan itu diduga dilakukan suaminya,” kata Aiyub. (naz)
BACA SUMBER
0 Response to "Dalam Kondisi Bersimbah Darah, Bidan Ini Lari Minta Tolong Sebelum Akhirnya Tewas"
Posting Komentar